
Suaraindo.com – Hujan deras Yang Terjadi Dalam Beberapa Hari Terakhir Menyebabkan Banjir di Sejumlah Wilayah Jabodetabek Pada Selasa (4/3/2025). Fenomena ini dipicu eheh berbagai faktor atmosfer, Baiking Dari Kondisi Lokal Maupun Global.
Pakar Klimatologi Brin, Erma Yulihastin, Menjelaskan Bahwa Hujan Ekstrem Yang Terjadi Pada Dini Hari Itu Disebabkan Oheh Penjalaran Konvkuki Dari Lampung. “Hujan Dinihari Terjadi Di Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Yangakan Efek Penjalaran Konveksi Dari Lampung,” Ujar Erma Melalui UNGAHAN DI X, Dikutip Rabu (5/3/2025).
Selain Itu, Erma Menambahkan Bahwa Peningkatan Hujan Di Sumatra Berkaitan Dengan Perumbuhan Bibit Vorteks di Samudra Hindia, Yang Berkontribusi Pada Lonjakan Curah Hujan Di Wilayah Sekitar, Termasuk Jabodetabek. IA RUGA Mengingatkan Agar Masyarakat Tetap Waspada, Khususnya Selama 10 Hari Ke Depan Menjelang Ramadan, Karena Meluapnya Daerah Aliran Sungai. “Agar Selalu Siaga Delangan Potensi Banjir Besar di Jakarta,” Tambahnya.
Kepala Bmkg, Dwikorita Karnawati, Menjelaskan Bahwa Curah Hujan Tinggi Beberapa Waktu Terakhir Disebabkan Oheh Sejumlah Faktor Cuaca, Yang Lain Lain Dipicu Oleh Gelombang Atmosfer Atmosfer Atmosfer Atmosfer atara. Adanya Daerah Bertekanan Rendah (Area Tekanan Rendah). “Kami Mendetsi Adanya Gelombang Atmosfer Seperti Rossby Ekuatorial, Kemudian JuGA Gelombang Kelvin, Kemudian Terjadi Area Tekanan Rendah, Serta Pertemuan Beberapa Belokan dan Instemuan Dari Berbagai Arah,” Jelasnya, Jelasnya, Jelasnya,
Dwikorita juga membandingkan fenomena hujan ekstrem yang terjadi saat ini dengan banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 2020. Banjir 2020, menurutnya, dipicu oleh fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan seruakan dingin (cold surge) dari dataran tinggi Asia, Sementara Banjir Kali ini lebih Dipengaruhi ehoh MJo, Gelombang Atmosfer, Dan Kondisi Lokal. “Kalau Kali ini memang Ada Pengaruh MJO, Kemudian Ragu Adanya Pengaruh Gelombang Atmosfer, Serta Rona Pengaruh Kondisi Lokal,” Ungkapnya.
Bmkg jagA telah mendetekssi kumpulan awat cumulonimbus Yange memenuhi langit jawa barat hinga jakarta pada Beberapa Hari Sebelumnya. Awan Tersebut Bergerak Dari Wilayah Sumatra Bagian Selatan Menuju Jambi, Bengkulu, Dan Sumatra Barat, Memperburuk Curah Hujan Di Wilayah Jabodetabek.
(tagstotranslate) berita utama